SANTIRIDIGITAL.ID, Pentingkah Boikot Produk Israel? – Belakangan ini, banyak orang menyerukan boikot terhadap produk Israel. Apa sebenarnya boikot itu?

Boikot adalah tindakan tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang atau organisasi sebagai bentuk protes atau pemaksaan. Mengapa pemboikotan ini terjadi?

Pemboikotan produk Israel terjadi sebagai respons atas serangan Israel ke Palestina (Gaza) pada bulan Oktober lalu.

Alasan Pemboikotan Produk Israel

Penyerangan Israel ke Jalur Gaza pada bulan Oktober lalu adalah respons atas serangan Hamas pada awal bulan yang sama. Hamas meluncurkan sekitar 5000 roket yang mengejutkan militer Israel.

Israel membalas dengan kekuatan militer penuh, menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 4000 anak-anak. Setiap 10 menit, satu anak meninggal. Ini bukan lagi perang, melainkan penjajahan atau bahkan genosida.

Pro dan Kontra Boikot Produk Israel

Pentingkah Boikot Produk Israel

Banyak pro dan kontra mengenai boikot produk Israel. Beberapa orang berargumen bahwa boikot merugikan pekerja Muslim di perusahaan tersebut. Namun, sebagai Muslim, kita tidak tenang jika sebagian uang kita digunakan untuk membiayai pembantaian saudara kita.

Bagi pekerja di perusahaan tersebut, mencari pekerjaan lain mungkin sulit, tetapi tetap bekerja di sana bisa menjadi pilihan jika pekerjaannya halal.

Ada juga yang bertanya mengapa tidak memboikot semua produk, termasuk Google, Instagram, Facebook, WhatsApp, dan YouTube. Meski benar, tidak ada platform lain yang efektif untuk menyerukan dukungan kepada saudara kita saat ini.

Beberapa orang berpikir boikot tidak efektif. Namun, terbukti bahwa saham produk yang berafiliasi dengan Israel turun drastis, dan pembelinya semakin berkurang. Produk-produk tersebut tidak haram dikonsumsi, tetapi lebih baik dihindari atau ditahan konsumsinya.

Dukungan Boikot sebagai Bentuk Solidaritas

Saya mendukung penuh program boikot ini karena sebagai Muslim, kita tidak mendukung perang. Kejadian di Palestina bukan lagi perang, melainkan penjajahan dan genosida. Kita dapat mendukung dengan membeli produk lain atau berhenti menggunakan produk yang berafiliasi dengan Israel.

Namun, kita juga harus memahami bahwa tidak semua orang mampu memboikot produk tersebut karena kemampuan berbeda-beda. Jangan menghakimi orang yang tidak ikut memboikot.

Boikot juga bisa menjadi momentum untuk meningkatkan nilai produk dalam negeri (UMKM) sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai pemboikotan produk yang berafiliasi dengan Israel dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Kompleksitas Kasus Israel-Palestina

Kasus Israel-Palestina sangat kompleks dengan banyak pro dan kontra. PBB sebagai perwakilan negara-negara di dunia tidak memberikan tanggapan pasti mengenai masalah ini.

Negara-negara Eropa yang jelas pro-Israel juga tidak konsisten, seperti saat mendukung Ukraina dalam perang Rusia-Ukraina tetapi tidak saat mendukung Palestina.

Boikot sebagai Bentuk Dukungan Sementara

Boikot ini bersifat sementara, mungkin hingga kasus Palestina selesai. Untuk boikot merupakan bentuk dukungan kita terhadap saudara-saudara yang dijajah.

Boikot bukan solusi, karena solusi dari masalah Palestina adalah persatuan umat Islam. Seluruh umat Muslim harus peduli, dari pejabat hingga rakyat biasa.

Penulis: Muhammad Ikhsanudin Zaid

Editor: SantriDigital

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan