SANTRIDIGITAL.ID, Eksistensi Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan  211; Sejak dahulu hingga kini, Al-Qur’an sebagai ajaran Islam tidak hanya mengatur masalah ibadah, tetapi juga memuat ayat-ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di zaman modern ini, penting bagi manusia untuk memahami isi Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dalam mewujudkan misi Islam. Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pengetahuan dan teknologi. Isi kandungan Al-Qur’an dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan agama Islam.

Manusia wajib memahami dan mengamalkan nilai-nilai dalam Al-Qur’an guna mewujudkan misi Islam tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa dampak signifikan bagi manusia.

Al-Qur’an akan selalu menjadi pedoman dan petunjuk yang abadi, meskipun dalam situasi krisis, kemiskinan, dan kerusakan akibat globalisasi.

Al-Qur’an telah menjelaskan cara pencegahan dan solusi atas berbagai masalah tersebut. Dengan demikian, manusia dimampukan untuk memahami ilmu yang luas dan mendalam serta nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Peran Al-Qur’an dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

 

25719" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"> 971" src="https://santridigital.id/wp-content/uploads/2024/07/Peran-Al-Quran-dalam-Ilmu-Pengetahuan-dan-Teknologi.png" alt="Peran Al-Qur'an dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" width="1280" height="720" />

Eksistensi Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan  memberikan banyak ayat dan isyarat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar ajaran Islam.

Namun, masih banyak yang belum menyadari hal tersebut, padahal bisa menjadi sarana efektif untuk memahami agama Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Imam Syafi’i mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia menuju kebenaran dan kehidupan yang baik.

Isi pokok kandungan Al-Qur’an, yaitu ilmu pengetahuan, merupakan salah satu kebutuhan dalam agama Islam. Quraish Shihab dalam bukunya menyebutkan bahwa terdapat 845 kali kata “ilmu” yang terulang dalam Al-Qur’an.

Ilmu adalah pengetahuan yang menjelaskan sesuatu, sedangkan pengetahuan adalah kesadaran seseorang terhadap informasi. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai informasi yang jelas tentang sesuatu yang diketahui seseorang.

Sejak awal kelahiran Islam, penghargaan terhadap ilmu pengetahuan sudah ditunjukkan. Hal ini terlihat dalam wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah SAW, yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَۚ‏
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ‏
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُۙ‏
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ‏
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْؕ‏

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang (mengajar) dengan perantara kalam, Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Pentingnya Membaca dan Meneliti dalam Islam

Sejak saat itu, manusia diingatkan bahwa Islam memerintahkan untuk gemar membaca, menulis, serta melakukan penelitian ilmiah. Membaca dalam konteks ini bukan hanya membaca tulisan dalam arti sempit, tetapi juga membaca alam semesta sebagai ciptaan Allah.

Ayat kedua dan ketiga menekankan agar manusia menyadari asal-usulnya, sehingga terbebas dari kesombongan dan angkuh, serta menumbuhkan rasa kebersamaan antar manusia. Yang mulia hakekatnya hanyalah Allah SWT. Perintah membaca, menulis, dan melakukan observasi harus dilandasi iman dan akhlak mulia.

Dalam QS. Al-Anbiya ayat 80-81, Allah berfirman:

وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُم مِّنْ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ أَنتُمْ شَاكِرُونَ‏
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِۤ إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَارَكْنَا فِيهَاۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ‏

“Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Kesimpulan

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengajarkan Nabi Daud cara membuat pakaian pelindung untuk pertempuran, seperti baju zirah.

Ini menunjukkan bahwa teknologi sudah diajarkan oleh Allah kepada para nabi sebelum zaman Nabi Muhammad SAW. Teknologi tersebut terus berkembang hingga kini.

Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk berpikir dan melakukan penelitian agar dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

Ayat-ayat dalam QS. Al-‘Alaq ayat 1-5 dan QS. Al-Anbiya ayat 80-81 menunjukkan bahwa pengetahuan dan teknologi telah ada sejak zaman sebelum Nabi Muhammad. Semua manusia dapat memanfaatkannya untuk kemaslahatan dunia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan