SANTRIDIGITAL.ID, Keunikan Mushaf Ali Ibn Abi Thalib  211; Mushaf secara bahasa adalah lembaran yang berisi tulisan yang diapit Oleh dua sampul, sedangkan secara istilah mushaf adalah jilidan lembaran yang Menghimpun ayat Al-Qur’an.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Mushaf adalah bagian naskah Al-Qur’an yang bertulis tangan. Mushaf Secara Umum terbentuk dari kata sahifah, yang merupakan kulit berwarna keputihan atau Lempengan lembaran tipis yang dapat diisi dengan tulisan.Seperti yang telah diketahui bahwa mushaf sendiri belum terbentuk pada Masa Nabi Saw.

Inisiatif untuk mengumpulkan Al-Qur’an menjadi mushaf Bermula pada masa kekhalifahan Abu Bakar ra, lalu diseragamkan pada masa Kekhalifahan Utsman bin Affan ra.

Sebelum itu para sahabat mrngandalkan daya Ingatnya yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an, lalu menulisnya untuk sekedar Berjaga-jaga bahkan ada beberapa sahabat yang memiliki mushafnya sendiri di Rumah.

25719" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"> 819 size-full" src="https://santridigital.id/wp-content/uploads/2024/07/Keunikan-Mushaf-Ali-Ibn-Abi-Thalib-dan-Mushaf-Ubay-Ibn-kaab-dan-Ibn-Masud.png" alt="Keunikan Mushaf Ali Ibn Abi Thalib dan Mushaf Ubay Ibn ka’ab dan Ibn Mas'ud" width="1280" height="720" />

Dalam hal ini akan membahas tentang keunikan mushaf para Sahabat yakni ‘Ali Ibn Abi Talib dan Ubay Ibn Ka’b,Adapun karakteristik nya yaitu:

A. Keunikan Mushaf ‘Ali Ibn Abi Talib

Mushaf Ali Ibn Abi Thalib adalah naskah kuno Al-Qur’an yang Dikumpulkan oleh ‘Ali Ibn Abi Talib. Ali adalah salah satu sahabat pertama AlQur’an dan menyusun ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan urutan pewahyuannya. salah satu hal yang menjadi keunikan dalam Mushaf ‘Ali Ibn Abi Talib Ini, adalah:

1. Berbeda dalam pengucapan huruf yang sama, misalnya kata ghari diucapkan Ghaira Menambahkan titik diakritik (i’jam) pada bacaan yang sama Maupun berbeda, seperti titik jim dan nun dalam kalimat janafan dirubah Dengan titik jim dan ditambah dengan titik yang hingga dapat berubah Menjadi kalimat haifan.

2. Menambahkan kata dalam sejumlah ayat, seperti kata ihdina (Q. S. AlFatihah (1): 6) ditambahkan kata thabbitna menjadi ihdina tsabbitna shitat Al-mustaqim.

3. Perbedaan rangkaian kata tertentu, seperti kata al-shadafaini (Q. S. Alkahfi: 96) dirubah menjadi al-jabalaini,biasanya juga ditemukan susunan Kata yang terbalik, semisal kata al-maut bi al-haqq (Q.S.Qaf (50):menjadi Al-haqq bi al-maut.

4. Ayat dan surah Al-Qur’an disusun dengan rapi sesuai urutan Pewahyuannya sehingga ayat Makkiyyah mendahului ayat Madaniyyah. Ayat-ayat yang diwahyukan lebih awal ditempatkan di awal sebelum ayatayat yang diwahyukan belakangan.10

5. Di pinggir mushaf terdapat notasi tanzil yang menjelaskan situasi dan Keadaan serta latar belakang diturunkannya ayat-ayat Al-Qur’an dan takwil Yang berguna untuk menghilangkan kerancuan.

6. Mushaf ‘Ali ibn Abi Talib memiliki bacaan ayat-ayat yang sesuai dengan bacaan Nabi Saw, bacaan yang paling murni. Tidak ada di Mushaf ini Yang menyebabkan perbedaan bacaan Al-Qur’an. Dengan demikian,Memahami isi dan menafsirkan ayat yang benar menjadi mudah.

B. Keunikan Mushaf Ubay Ibn Ka’b yakni

Mushaf Ubay Ibn Ka’b adalah mushaf yang termasuk berpengaruh besar Bagi masyarakat Arab saat itu, khususnya di Suriah. Namun, dalam proses Pembakuan turunnya Al-Qur’an pada masa Utsman, Mushaf Ubay Ibn Ka’b ini Dimasukkan ke dalam mushaf yang dibakar. Meskipun demikian, riwayat Qira’ah Ubay Ibn Ka’b terus berkembang dan digunakan sampai sekarang.

Hal Ini Dikarenakan 7 Sanad Qira’ats saat ini berkembang, mengarah ke Sanad Ubay ibn Ka’ab. Salah satu hal yang menjadi keunikan dalam Mushaf Ubay Ibn Ka’b ini Adalah juga berdasarkan dari segi karakteristiknya. Adapun beberapa Karakteristiknya adalah sebagai berikut:

1. Di dalam susunan Mushaf Ubay Ibn Ka’b terdapat tanda (**) yakni surah Al-Hafd dan surah al-Khal’.

2. Di dalam mushaf Ubay Ibn ka’b terdapat tulisan kata Kata للرجال ) Li alrijali) pada mushaf yang sekarang ditulis dengan huruf alif, sedangkan Pada Mushaf Ubay Ibn Ka’b ditulis dengan huruf ya. Hingga menjadi( للرجيل Al-rijali )

3. Terdapat bacaan yang berbeda dalam Mushaf Ubay Ibn Ka’b baik dari Segi bacaan, susunan kata, penambahan ayat maupun pengurangan.

C. Keunikan mushaf Ibn mas’ud

Sebelum proses standarisasi mushaf, para Sahabat Nabi Saw memiliki Beberapa susunan Al-Qur’an yang berbeda beda, yang kemudian digunakan oleh Sekelompok masyarakat muslim sebagai referensi untuk membaca Al Qur’an.Salah satu Manuskrip Utsmani yang terkenal dan berpengaruh besar pada masa Itu adalah Mushaf Ibn Mas’ud.

Salah satu hal yang menjadi keunikan dalam Mushaf Ibn Mas’ud ini adalah juga berdasarkan dari segi karakteristiknya.Adapun beberapa karakteristiknya adalah sebagai berikut:

1. Di dalam Mushaf ibnu mas’ud yakni tidak terdapat surah al-Nas dan alFalaq

2. Susunan urutan surat di dalam mushaf ibn mas’ud berbeda dengan mushaf Ustmani,seperti al-Baqarah, an-Nisa’, Ali ‘Imran, yaitu tanpa al-Fatihah.

3. Kata( كلما) ) jika dalam Mushaf Ibn Mas’ud dipisah berubah menjadi (كل ما)

4. Beberapa ulama seperti Ibnu Nadim atau as-Suyuthi berpendapat bahwa Dalam Mushaf Ibnu Mas’ud terdapat beberapa surah yang hilang, yaitu alFatihah, al Falaq dan al-Nas. Namun, al-A’zami dengan keras membantah Klaim tersebut bahwa surah al-Falaq dan al-Nas bukan milik Mushaf Ibn Mas’ud.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan