SANTRIDIGITAL.ID, Daycare dan Pendidikan Anak dalam Islam – Anak adalah calon pemimpin masa depan, baik dalam pemerintahan maupun dalam keluarga. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak.

Terutama peran ibu yang dikenal sebagai pendidik pertama (Madrasatul ‘Ula) sebelum anak melanjutkan pendidikan ke taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Di era modern ini, pendidikan anak tidak sepenuhnya berada di tangan ibu. Daycare hadir sebagai solusi bagi ibu yang memiliki pekerjaan lain. Daycare bukan lagi fenomena asing, namun fakta adanya beberapa kasus ketidakbertanggungjawaban pihak daycare tidak menyurutkan ibu untuk menitipkan anak mereka.

Sebagai contoh, kejadian di Wensen School, Depok, dimana ketua yayasannya, Meita Irianty, terlibat dalam kasus penganiayaan dua balita. Kasus ini menghebohkan netizen di media sosial karena Meita dikenal sebagai aktivis parenting.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Depok, Suhyana, mengungkapkan bahwa Wensen School hanya memiliki izin sebagai tempat kelompok bermain (KB) .

Pentingnya Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak

Penganiayaan di daycare semakin memperlihatkan masalah dalam keluarga saat ini. Islam mengajarkan bahwa peran keluarga sangat penting dalam memberikan pengasuhan. Rasulullah bersabda:

Pentingnya Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak

Daycare dan Pendidikan Anak dalam Islam sebagai Solusi Sementara

Meskipun daycare memberikan solusi sementara bagi ibu bekerja, tanggung jawab utama pengasuhan anak tetap berada pada orang tua.

Daycare juga memberikan kontribusi ekonomi, namun tidak sepenuhnya sesuai dengan fitrah ibu sebagai pendidik generasi mendatang. Kondisi ekonomi sering memaksa ibu untuk bekerja, mengakibatkan peran mereka sebagai pendidik tergeser.

Peran wanita karir bukan masalah mendasar, namun sistem ekonomi kapitalistik seringkali mengabaikan peran ibu sebagai pendidik utama.

Kisah Shalahuddin al-Ayyubi dan Fatimah al-Fihri menunjukkan bahwa kesuksesan mereka tidak lepas dari peran ibu. Islam menjamin kebebasan bagi ibu tanpa beban mencari nafkah, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Araf ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Kesimpulan

Pendidikan anak dalam Islam menekankan pentingnya peran keluarga, terutama ibu sebagai pendidik pertama. Meskipun daycare dapat membantu, tanggung jawab utama tetap berada pada orang tua.

Sistem ekonomi yang adil sesuai ajaran Islam menjamin kesejahteraan keluarga tanpa mengabaikan peran penting ibu dalam pendidikan anak.

Penulis: Diana Uswatun Hasanah

Editor: SantriDigital

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan